(Milis ITB89, 7 Juli 2012)
Salam, teman-teman.
Sejak awal ramainya komunitas ini beberapa tahun lalu, saya termasuk yang berangan-angan tentang munculnya berbagai ide perubahan dari komunitas ini. Sebuah mimpi, lagi-lagi.
Rencana diskusi tentang industri dari kang Syamsul sangat menarik dan mengingatkan saya tentang mimpi itu, tentang kemungkinan komunitas ini memberi pemikiran baru tentang berbagai hal termasuk industri.
Secara jumlah personil di angkatan ini, setidaknya satu per lima dari kita lahir dari fakultas teknologi industri (dari lima fakultas di ITB saat kita kuliah dulu). Tentunya ini aset yang berharga. Walau sebagaian teman-2 dari FTI mungkin ‘menyebrang’ ke bidang lain, tentunya ilmu yang ditimba di almamater tidak hilang begitu saja.
Belum lagi kalau kita perhitungkan teman-teman dari fakultas lain yang sebaliknya menyebrang ke bidang industri, jadinya ya mungkin jumlah teman-teman yang bergerak di bidang industri tetap banyak. Menurut data dari kawan Endra Saleh (TL) dalam tulisannya yg keren di buku The Reunion (tks again bang Endra), jumlah alumni ITB89 yang bekerja di bidang industrial product adalah 6.1%, artinya sekitar 90 orang. Lumayan. Tapi saya kira teman-teman yang bekerja di bidang lain banyak berkaitan dengan industri, seperti (menurut data tsb): energy chemicals & utilities, retail & customer products, RE & construction, transportation, dll. Pendeknya hampir semua bidang, langsung ataupun tidak, berkaitan dengan industri.
Kalau diskusi ini jadi, insya Allah, tentu dapat menjadi pembuka wacana yang sangat luas tentang industri di Indonesia. Mungkin dapat dimulai dari studi kasus dari salah seorang teman kita (kang Syamsul mungkin), kemudian berkembang menjadi ke permasalahan industri kita secara umum.
Salah satu buku favorit saya, pemberian kang Chirzun saat reuni, adalah bukunya Pak Zuhal, berjudul Kekuatan Daya Saing Indonesia. Di situ banyak dikupas berbagai permasalahan industri Indonesia sebagai faktor penting daya saing bangsa (sayang saat membuat tulisan ini buku tsb tidak ada di dekat saya, jadi tak bisa merujuk secara detail). Dalam buku tersebut seingat saya ada bahasan tentang konsep “link-and-match” (konsep keterkaitan antara riset dengan industri), industri strategis, agro industri, industri farmasi, tecno-park, pusat inkubator industri, dan banyak lagi. Kalau ada yang punya buku tsb mungkin bisa dibawa ke pertemuan nanti, sebagai salah satu rujukan.
Tentang link-and-match, bagus kalau bisa dibahas. Bagaimana sejauh ini konsep itu dijalankan. Kalau menurut buku Pak Zuhal sih relatif tidak jalan di Indonesia. Hasil-hasil penelitian akademisi di kampus yang merupakan penemuan-penemuan ilmiah umumnya hanya menjadi arsip di perpustakaan dan tidak ditindaklanjuti oleh pihak industri untuk diproduksi dalam skala luas. Tentu kita tak ingin menyalahkan siapa pun. Tapi pada kenyataannya, produk teknologi lebih banyak diimpor dari luar negeri dan kita lebih banyak merupakan konsumen teknologi daripada produsen.
Mungkin memang banyak kendala dalam mewujudkan konsep ini. Tapi kalau kita lihat di negara maju (termasuk Inggris di mana saya diberi kesempatan untuk singgah saat ini, Alhamdulillah) hal ini sudah biasa berjalan. Penelitian-penelitian mahasiswa pasca-sarjana banyak didanai oleh industri (dan banyak industri yang memberi beasiswa kepada mahasiswa), kemudian hasil penelitian mahasiswa tsb dipatenkan dan dikembangkan dalam bentuk produk oleh industri tersebut.
Teman-teman di kampus khususnya staf FTI mungkin dapat berbagi informasi, sejauh mana konsep ini dijalankan di kita.
Buku Pak Zuhal juga menceritakan tentang kisah perjalanan PTDI (dulu Nurtanio) yang dinakhodai sang jenius Prof Habibie, yang awalnya menjadi kebanggaan bangsa namun kemudian kolaps seiring dengan krisis ekonomi tahun 1997. Memang tak dapat dipungkiri industri ini mengundang kontroversi (misalnya sehubungan dengan biaya yang luar biasa untuk investasinya), namun dari segi prestise sebagai bangsa industri ini telah dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia, termasuk membuktikan kemampuan anak-anak bangsa. Pak Zuhal masih menyimpan harapan bahwa PTDI bangkit dan berkembang kembali, salah satu faktor pendorongnya adalah kebutuhan transportasi di negeri sendiri yang terdiri dari berbagai pulau, yang membutuhkan pesawat-pesawat ukuran kecil/sedang.
Mungkin teman-teman di Penerbangan bisa berbagi tentang ini.
Akan menarik seandainya kita dapat menginventarisir industri apa yang sebaiknya menjadi prioritas. Industri kerajinan, mungkin. Agro-industri, jelas. Industri furniture. Industri yang memang mengandalkan kemampuan unik bangsa dan sumber daya alam yang khas dari negeri ini.
Oya ngomong-ngomong Yanli Rachman (DS) pernah presentasi dulu dalam pertemuan kita di ITB masa persiapan reuni (2008), tentang industri furnitur, mungkin bisa diundang kembali untuk hadir dalam pertemuan yad.
Kembali ke mimpi di atas, alangkah asyiknya kalau diskusi yang nanti akan diawali ini menjadi cikal bakal kelompok minat industri dalam komunitas ini (ITB89), yang kemudian berkembang melalui berbagai pertemuan, dan pembicaraannya dapat dikembangkan dalam skala luas (industri di Indonesia). Sesekali dapat mengundang pakar /praktisi di bidang ini, atau mungkin menyelenggarakan sebuah seminar, atau membuat sebuah buku J
Dan tak lupa mengundang teman-teman yang telah mengukir prestasi di bidang ini, selain kang Syamsul dkk (misalnya kang Faisal-MS dengan mikrohidro-nya, bang Denni-GL dengan TAKA-nya, dll). Juga tak lupa bang Prima yg punya konsep aplikasi Knowledge Management industri mikro. Jadi saya pikir bakalan seru kelompok ini kalau berkembang. Kita doakan semoga diskusi yad bisa jadi awal yang baik.
Yah. Tadinya ingin banyak menulis tapi ternyata saya sadari saya benar-benar awam tentang bidang ini dan mungkin agak ngelantur 🙂 Maafkan. Saya hanya ingin memancing saja, mudah-mudahan muncul wacana-wacana tentang industri ini, khususnya dari teman-teman yang bergerak di bidang ini. Pastinya akan sangat menarik. Ditunggu.
Oya: sempat baca tentang konsep Islam di bidang industri, tulisan Dr Mahatir Muhammad, di:
http://www.ikim.gov.my/v5/index.php?lg=1&opt=com_article&grp=3&sec=&key=1057&cmd=resetall
Cukup menarik.
Salam,
Teddy
Read Full Post »